Rasio Keuangan
Pengertian Rasio Keuangan
Rasio
Keuangan adalah suatu indikator yang digunakan sebagai media analisa secara
lebih mendalam terhadap sebab terjadinya suatu masalah. Rasio keuangan sangat
membantu dalam upaya analisa hubungan matematis antara berbagai penjumlahan
dalam bentuk rates, prosentase (%), atau proporsi yang sederhana.
Rasio Keuangan atau Financial Ratio dikenal sebagai alat
analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu organisasi
bisnis dan dilihat dari perbandingan data keuangan. Perbandingan data keuangan
ini akan tertera pada pos laporan keuangan. Penggunaan Rasio Keuangan ini akan
menunjukkan nilai kinerja perusahaan apakah sudah tergolong baik atau belum.
Rasio ini juga bisa memberikan gambaran kinerja saat ini yang diproyeksikan ke
masa mendatang. Manfaatnya adalah bagi penganalisis bisa membantu para
manajer selaku pengambil keputusan mempertimbangkan hal-hal krusial sebelum
menetapkan keputusan terkait operasional perusahaan.
Fungsi Analisa Rasio Keuangan
Perusahaan
- Untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan mereka untuk mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri. Misalnya, jika perusahaan memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor mereka.
- Untuk melihat apakah perusahaan itu investasi yang bagus. Dengan membandingkan rasio keuangan antara perusahaan dan antar industri, investor dapat lebih menentukan investasi terbaik.
Tentu saja tidak sesederhana itu
fungsi dari analisa rasio keuangan perusahaan. Untuk lebih mengerti fungsi dari
analisa rasio keuangan perusahaan Anda akan diperkenalkan macam-macam rasio
keuangan.
Macam-Macam Rasio Keuangan
1. Earning
Ratio
Suatu rasio yang
digunakan untuk menilai kinerja laba suatu perusahaan umum tertentu, yang
menyatakan harga pasar dari saham-saham perusahaan tersebut sebagai suatu
penggandaan dari labanya.
- Dividend per Share (DPS)
Pengertian
dividen per lembar saham menurut Susan Irawati (2006:64) menyatakan bahwa: Dividen
per lembar saham (DPS) adalah besarnya pembagian dividen yang akan dibagikan
kepada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar.
Dividend
Per Share (DPS) adalah bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang
saham yang jumlahnya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Rumua
Dividend per Share yaitu:
- Earning Per share (EPS)
Earning per share merupakan rasio perbandingan
yang menunjukkan kemampuan setiap lembar saham dalam menghasilkan laba (Syafri,
2008:306). Earning
per share menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk
setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2009:66).
Earning per share adalah suatu indikator
keberhasilan perusahaan sehingga umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham
biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per share.
Rumus
Earning per
share yaitu:
- Book Value per Share (BVPS)
Book Value per Share atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Nilai Buku per Saham adalah rasio yang digunakan untuk
membandingkan ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Dengan
kata lain, Rasio Book Value per Share ini digunakan untuk mengetahui berapa
jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang saham apabila suatu perusahaan
dibubarkan (dilikuidasi) atau jumlah uang yang dapat diterima oleh pemegang
saham apabila semua aktiva (aset) perusahaan dijual sebesar nilai bukunya.
Rumus
Book Value per
Share yaitu:
- Cash Equivalent per Share (CEPS)
Setara Kas (Cash Equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan
nilai yang signifikan.
Rumus Cash Equivalent per Share
yaitu:
|
- Cash Flow per Share (CFPS)
Yang
dimaksud dengan cash flow per share ialah aliran kas sebuah perusahaan dibagi
dengan jumlah saham yang beredar. Semakin besar angka ini artinya perusahaan
tersebut semakin sehat. Karena jumlah kas yang ada di perusahaan tersebut dapat
menutupi semua saham yang beredar. Ini umumnya cukup sulit tercapai jika
perusahaan tersebut selalu menjual secara kredit. Karena walaupun aset ataupun
keuntungan yang tercatat di pembukuan jumlahnya besar, namun kenyataannya
sebagian kas belum ada di tangan perusahaan tersebut. Tentu saja ini bukan
masalah jika perusahaan mempunyai manajemen yang baik terhadap hutang
piutangnya.
Rumus
Cash Flow per Share yaitu:
- Net Asset Value per Share (NAVPS)
Nilai aset bersih per saham (NAVPS) adalah ekspresi
untuk nilai aset bersih yang mewakili nilai per saham dari reksadana, dana yang
diperdagangkan di bursa (ETF) atau dana tertutup.
Ini dihitung dengan membagi total nilai aset bersih
dari dana atau perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.
Rumus Net Asset Value per Share yaitu:
2. Valuation
Ratio
Rasio penilaian
(valuation ratio), dimana rasio ini memberikan ukuran kemampuan manajemen
menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasinya. Rasio ini merupakan
ukuran kegiatan yang paling lengkap karena rasio ini mencerminkan rasio resiko
(likuiditas dan solvabilitas) dan rasio pengembalian (aktifitas, profitabilitas
dan pertumbuhan). Rasio penilaian ini penting sekali karena hubungannya dengan
tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham.
- Price to Earning Ratio (PER)
Price
to Earning Ratio merupakan rumus yang digunakan untuk melihat harga wajar
saham. Harga wajar saham adalah harga dimana nilai harga saham yang
sesungguhnya dan untuk mengetahui apakah suatu harga saham sudah dinilai lebih
mahal atau lebih murah di pasar saham.
Rumus
Price to Earning Ratio yaitu:
- Price Book Value Ratio (PBVR)
Price
Book Value Ratio merupakan rumus yang tidak jauh berbeda dengan PER yang dimana
sama-sama berguna untuk melihat harga wajar suatu saham. Berbeda dengan PER
yang berfokus pada laba bersih lain hal dengan PBV yang befokus pada ekuitas
perusahaan.
Rumus
Price Book Value Ratio yaitu:
|
- Price Cash Flow Ratio (PCFR)
Rasio
Harga Terhadap Arus Kas ini biasanya digunakan oleh para Investor untuk
mendeskripsikan penilaian suatu perusahaan yang berhubungan dengan salah satu
pertimbangan paling penting dalam laporan keuangan perusahaan yaitu uang tunai.
Dapat dikatakan bahwa Rasio Price to Cash Flow atau Rasio PCFR ini hanya
mempertimbangkan arus kas dalam penilaiannya dan menghilangkan faktor-faktor
non-tunai dan depresiasi (penyusutan).
Rumus Price Cash Flow Ratio yaitu:
3. Rasio
Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan
rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan,
maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
- Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
- Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
- Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
- Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
- Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjman maupun modal sendiri.
- Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.
Jenis-jenis rasio profitabilitas
adalah sebagai berikut:
- Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
Margin
laba operasi adalah pengukuran persentase sisa penjualan setelah semua
biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak. Margin laba
bersih juga berupa laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
pada jenis-jenis akuntansi keuangan.
Rumus margin laba operasi yaitu:
|
- Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Yaitu
merupakan ukuran presentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga, dan pajak.
Menurut
Prastowo anda Juliati, 2003:91 berpendapat kalau margin laba bersih atau Net
Profit Margin, sangat berguna untuk mengukur rupiah laba bersih yang didapat
dari setiap satu rupiah penjualan dan selanjutnya untuk mengukur efesiensi,
biaya produksi, pemasaran, adminsitrasi, pendanaan, pengelolaan pajak maupun
penentuan harga.
Dengan
semakin tingginya rasio ini justru memperlihatkan kemampuan suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Akan
tetapi jika rasionya malah lebih rendah, hal tersebut akan memperlihatkan
penjualan yang begitu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang
begitu tinggi untuk penjualan tertentu, ataupun dua gabungan dari kedua hal
tersebut.
Rumus margin Net Profit Margin yaitu:
- Earnings Before Interest & Taxes (EBIT)
Earnings Before Interest & Taxes
atau Pendapatan Sebelum Bunga & Pajak merupakan indikator profitabilitas
perusahaan, dihitung sebagai pendapatan dikurangi biaya, tidak termasuk pajak
dan bunga. EBIT digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan perusahaan dari
operasinya, sehingga identik dengan “laba operasi”.
Dengan mengabaikan biaya pajak dan
bunga, EBIT berfokus pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan
dari operasi.
Rumus Earnings Before Interest &
Taxes yaitu:
atau
- Return on Assets (ROA)
Return
on assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA
mampu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada masa lampau
untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang.
Assets
atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh
dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi
aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
|
Return on equity adalah rasio perbandingan
antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas yang berasal dari
penghasilan (income)
yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun
pemegang saham preferen) atas modal yang diinvestasikan di dalam perusahaan
(Syafri, 2008:305).
Rasio
Return on equity memperlihatkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif dan
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal
sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan
rentabilitas modal atau yang juga dikenal dengan istilah rentabilitas usaha.
Rumus Return on
Equity yaitu:
|
4. Liquidity
Ratio
Rasio
likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan
mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid, sedangkan jika
perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut
ilikuid.
Cara
mengukur perusahaan itu likuid atau tidak, Anda dapat membandingkan komponen
yang ada pada neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar
(utang jangka pendek). Pengukuran ini dapat dilakukan untuk beberapa periode
sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
- Debt to Equity Ratio (DER)
Debt
to Equity Ratio (DER) adalah perhitungan rasio keuangan yang menunjukan perbandingan
antara equity dan debt.
Satuannya
sering disebutkan dalam persen (%) atau ‘kali’. Debt to Equity Ratio ini sering
disebut leverage ratio karena dapat diasumsikan untuk mengukur keberhasilan
investasi suatu perusahaan. Secara teori, DER yang lebih dari 100% termasuk
kurang baik. Semakin besar DER beban perusahaan semakin berat, sehingga dapat
menghambat laju perusahaan.
Debt
to Equity Ratio (DER) merupakan rasio keuangan utama dan menjadi indicator
kesehatan keuangan perusahaan.
Rumus
Debt to Equity Ratio yaitu:
|
Referens
https://zahiraccounting.com/id/blog/ratio-keuangan-arti-jenis-dan-rumusnya/ (Diakses Rabu, 24 Mei 2017)
https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio (Diakses Selasa, 13 Februari 2018)
http://www.beeaccounting.com/blog/pengertian-dan-fungsi-analisa-rasio-keuangan-perusahaan/ (Diakses Senin, 19 Februari 2018)
http://luqmanhakim0493.blogspot.com/2015/03/deviden-pay-out-ratio-dan-deviden-per.html (Diakses Sabtu, 7 Maret 2015)
https://dosenakuntansi.com/jenis-rasio-profitabilitas (Diakses Kamis, 8 Februari 2018)
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-book-value-per-share-nilai-buku-per-saham-rumus-bvps/ (Diakses Jumat, 27 April 2018)
http://fekool.blogspot.com/2016/02/sifat-dan-contoh-kas-dan-setara-kas.html (Diakses Senin, 29 Februari 2016)
http://www.investasisaham.net/analisa-fundamental-saham-bagian-1/ (Diakses Minggu, 24 Mei 2013)
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://www.investopedia.com/terms/n/navpershare.asp&prev=search (Diakses Jumat, 15 Juni 2018)
http://diestraperdana.com/blog/2017/09/23/memahami-rumus-per-dan-pbv-dalam-analisis-investasi-saham/ (Diakses Sabtu, 23 September 2017)
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rasio-valuasi-investasi-investment-valuation-ratio-jenis-jenisnya/ (Diakses Senin, 16 April 2018)
https://www.kajianpustaka.com/2017/08/return-on-assets-roa.html (Diakses Minggu, 6 Agustus 2017)
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-rasio-likuiditas-jenis-dan-kegunaannya-dalam-perusahaan/ (Diakses Minggu, 1 Oktober 2017)
https://www.yekti-sulistiyo.com/2018/01/pengertian-debt-to-equity-ratio-der.html (Diakses Sabtu, 13 Januari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar