Sabtu, 06 Oktober 2018

Jenis-Jenis Bisnis



Jenis-Jenis Bisnis
Monopsoni, Monopoli, Oligopoli dan Oligopsoni

Dalam ekonomi dikenal berbagai macam istilah bisnis dan setiap bisnis memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut merupakan beberapa jenis dan ciri bisnis.
Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang/jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi monopsoni sering terjadi di daerah-daerah perkebunan, pertanian atau peternakan, sehingga posisi tawar menawar dalam harga bisa dikatakan tidak berarti bagi petani. Para pertanian kesulitan menjual hasil kebun mereka disebabkan berbagai alasan misalnya karena tempat yang terpencil, hasil kebun mereka tidak dapat bertahan lama atau kekurangan biaya operasional untuk mengolah hasil kebun mereka.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia  hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
Ciri-ciri
1.      Hanya terdapat satu pembeli
Satu pembeli yang ada dalam pasar menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki oleh pasar monopsoni. Dengan hal ini yang diuntungkan dan mendapat hasil lebih banyak adalah pembeli ini, bukan penjual.
2.      Harga sesuai dengan keinginan pembeli
Pembeli memiliki kekuasaan penuh atas segala kegiatan jual beli di pasar ini, terutama pada pembentukan harga. Meskipun pembeli bebas menentukan harga namun tetap ada ketentuannya, seperti menyesuaikan dengan harga pasaran, memperhatikan nilai dolar dan lainnya.
3.      Produk yang diperjual belikan barang mentah
Kebanyakan produk yang diperjual belikan dalam pasar monopsoni ini adalah produk mentah, karena proses kegiatan ekonomi di pasar ini semacam distribusi.
4.      Pendapatan tidak merata
Untuk masalah pendapatan masyarakatnya tentu tidak merata dengan adanya pasar monopsoni ini, karena bisa dibilang yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini terjadi karena pihak penjual tidak bisa menuntut pembeli untuk membeli produknya dengan harga mahal karena sulit mencari pembeli yang mau membeli hasil produksinya.
5.      Sering terjadi perselisihan
Dalam pasar monopsoni sering terjadi perselihan antara pembeli dan penjual, hal ini terjadi ketika harga yang ditetapkan oleh pembeli tidak sesuai dengan harapan penjual.
Monopoli
Monopoli berasal dari bahasa Yunani, monos yang berarti satu dan polein yang berarti menjual. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual tunggal yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Seorang monopolis (price-marker) dapat menaikkan atau menurunkan harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan di produksi, semakin sedikit barang yang di produksi maka semakin tinggi harga barang tersebut dan begitu pula sebaliknya. Meskipun begitu, penjual tetap memiliki keterbatasan dalam menetapkan harga. Apabila harga terlalu tinggi maka akan membuat seseorang menuda pembelian atau bahkan berusaha mencari/membuat barang pengganti (substitusi) produk tersebut dan mungkin juga mereka akan mencarinya di pasar gelap (black market).
Pasar monopoli dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.     Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly) adalah bentuk pasar yang ekstrim sepeti PLN, PT. Kereta Api dan PAM.
2.      Pasar Near Monopoly atau yang mendekati monopoli adalah pasar yang terdiri dari satu orang pengusaha (single producer). Contohnya adalah penjual sate pada suatu daerah disebut sebagai monopoli murni untuk daerah tersebut, namun ia juga disebut near monopoly karena diluar daerah tersebut juga ada penjual sate yang sama.
Ciri-ciri
1.      Hanya ada satu penjual
Dalam pasar monopoli hanya terdapat satu produsen, sehingga harga akan terbentuk langsung tanpa pengaruh dari pembeli. Jadi fungsi penjual adalah sebagai penentu harga (price maker).
2.      Terdapat banyak pembeli, produk tidak memiliki substitusi yang dekat
Artinya adalah penjual lainnya tidak ada yang bisa menggantikan dengan baik output/produk yang dijual oleh produsen pasar monopolis.
3.      Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar (barriers to entry).
Yang menjadi hambatan untuk memasuki pasar adalah kekuatan utama monopoli. Adanya hambatan disebabkan oleh hambatan yang timbul secara alami atau buatan. Hambatan ini lah yang akan membuat kondisi persaingan yang kuang menguntungkan sehingga merugikan pendatang baru.

Oligopoli
Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terkait dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-taduk pesaing mereka. Sehingga mereka semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetensi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada indusri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti industri semen, industri mobil dan industri kertas.  
Secara umum terapat dua jenis bisnis oligopoli, yaitu:
1.      Oligopoli murni (pure oligopoly) adala pasa diman barang yang diperjualbelikan bersifat identik. Misalnya semen, air mineral, seng dan lain-lain
2.     Oligopoli teridentifikasi (differentited oligopoly) adalah pasar dengan barang yang homogen namun dapat dibedakan. Misalnya sabun, sepeda motor, laptop dan lain-lain.
Ciri-ciri
1.      Hanya sedikit penjual yang menjual produk substitusi
Penyebabnya adalah penawaran dari satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Dampaknya akan terjadi perang harga dikarenakan hanya sedikit penjual yang menjual produk subtitusi tersebut.
2.      Menghasilkan Barang Standar maupun Barang Berbeda Corak
Pasar oligopoli menghasilkan barang yang banyak ragamnya, baik barang standar ataupun barang yang berbeda coraknya.
3.      Masing-masing penjual bersaing sangat ketat
Persaingan terutama melalui promosi besar-besaran serta perang harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika suatu perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, namun diikuti dengan penurunan harga oleh perusahaan lain sehingga pada akhirnya pangsa pasar yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap, namun dengan harga jual yang lebih rendah.
4.      Sistem haga yang kaku
Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan, perilaku satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi perusahaan lain, sehingga menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang diambil. Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana penetapan harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan segera diikuti oleh perusahaan lain, sehingga pada akhirnya memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar oligopoli.
Oligopsoni
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang/jasa dalam suatu pasar komoditas. Contoh dari pasar oligosponi yaitu, telkom, indosat, mobile, exelcomindo, pabrik rokok dan lain-lain.
Ciri-ciri
1.      Terdapat beberapa pembeli
Di dalam pasar Oligopsoni terdapat beberapa pembeli yang menguasai pasar dimana tugasnya adalah membeli produk-produk yang dihasilkan oleh produsen. Meskipun menguasai pasar, para pembeli tidak bisa bertindak semaunya karena akan merugikan dirinya sendiri. Jika pembeli melakukan kesalahan, produsen bisa saja memilih pembeli lain yang punya jaringan dan dana yang kuat.
2.      Umumnya pembeli adalah distributor
Pada pasar ini, sebagian besar konsumennya adalah distributor. Mereka membeli produk yang dihasilkan produsen untuk dijual kembali ke konsumen akhir.
3.      Produknya Adalah Bahan Mentah
Semua produk yang dijual di pasar ini adalah produk mentah atau bahan setengah jadi yang harus diolah agar dapat digunakan. Para pembeli kemudian mengolah bahan mentah tersebut dan menjualnya ke konsumen akhir.
4.      Harga produk cenderung stabil
Di dalam pasar Oligopsoni, produsen dan konsumen saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Sehingga, ketika produsen menaikkan harga maka konsumen akan berpindah ke produsen lain yang menawarkan harga lebih murah. Saat terjadi masalah perekonomian, misalnya terjadi inflasi atau deflasi, maka pihak produsen dan konsumen akan sama-sama menanggungnya.
5.      Jenis barang sedikit
Produk di pasar Oligopsoni ini biasanya adalah komoditas, misalnya cengkeh, padi, susu sapi, dan lain-lain. Namun, pasar ini terbentuk berdasarkan potensi yang ada di suatu daerah. Misalnya potensi di suatu daerah adalah cengkeh, maka pasar Oligopsoni di daerah tersebut dikuasai oleh cengkeh saja.
6.      Pendapatan merata
Pendapatan para penjual di pasar ini cenderung merata karena di pasar ini tidak terjadi monopoli ataupun penentuan secara semena-mena.



Referensi:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar